Bahaya Merokok untuk Pelari – Berbagai penelitian sudah menunjukkan betapa bahayanya rokok bagi kesehatan. Akan tetapi, bahaya merokok untuk pelari ternyata memiliki efek yang jauh lebih serius. Tidak hanya memengaruhi kesehatan paru-paru, merokok juga dapat mempengaruhi sistem pernapasan, stamina, hingga kecepatan pemulihan otot seorang pelari.
Artikel kali ini akan membahas bagaimana merokok dapat mempengaruhi performa kamu saat berlari. Bahkan, latihan yang dijalankan secara rutin dan konsisten pun tidak dapat mencegah penurunan performa yang diakibatkan oleh rokok.
Apa Fondasi Utama yang Perlu Diperhatikan Pelari?
Photo by Tirachard Kumtanom -Pexels
Salah satu fondasi utama yang perlu diperhatikan oleh pelari adalah kesehatan paru-paru dan kemampuannya dalam menampung oksigen atau kapasitas oksigen. Ketika seorang pelari tidak memiliki kapasitas oksigen yang cukup tinggi, ia akan lebih cepat kehabisan tenaga, memiliki pace yang tidak stabil, hingga waktu recovery yang lambat.
Untuk bisa berlari lebih cepat dan tahan lama, pelari harus terlebih dahulu meningkatkan nilai VO2 max. Sedangkan VO2 max sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor mulai dari komposisi tubuh hingga gaya hidup pelari. Pola makan yang tidak sehat, stress yang berlebih, dan kebiasaan merokok akan memengaruhi nilai VO2 max seseorang. Inilah bahaya merokok untuk pelari yang terpampang secara jelas.
Peran VO2 Max Terhadap Performa Lari
Mari kita bahas bagaimana VO2 max dapat memengaruhi performa seorang pelari. VO2 max sendiri merupakan jumlah maksimum oksigen yang dapat diangkut oleh paru-paru. Oksigen tersebut diangkut oleh darah dan digunakan oleh otot saat tubuh melakukan aktivitas intens.
- Satuan VO2 Max: ml/kg/menit.
Ketika seorang pelari memiliki nilai VO2 max yang tinggi, maka semakin besar pula kemampuan tubuhnya dalam menghasilkan energi secara aerobik. Energi yang dihasilkan dari proses aerobik dianggap lebih efisien dan baik digunakan untuk aktivitas dengan durasi yang lama. Oleh karena itu, VO2 max menjadi penting bagi para pelari untuk bisa memberikan performa yang optimal.
Pengaruh Merokok Dapat Berbahaya Untuk Pelari. Kenapa?
Photo by Basil MK -Pexels
Seperti yang sudah kita jelaskan, VO2 max seorang pelari akan dipengaruhi oleh gaya hidupnya termasuk kebiasaan merokok. Agar lebih mudah dipahami, bahaya merokok untuk pelari dapat dijelaskan dengan beberapa poin berikut:
1. Penurunan Kapasitas Paru-paru
Setiap batang rokok mengandung ribuan zat kimia, termasuk tar dan karbon monoksida. Konsumsi rokok yang dilakukan secara terus menerus dapat memicu penumpukan tar di jaringan paru dan banyaknya karbon monoksida di dalam darah.
- Tar: Paru-paru menjadi kurang elastis dan lebih sulit mengembang saat berlari.
- Karbon Monoksida: Pelari lebih cepat lelah karena kehabisan oksigen.
2. Beban Tambahan pada Jantung
Terlebih, nikotin dan karbon monoksida yang terkandung pada rokok dapat memicu penumpukan plak aterosklerotik yang menyebabkan terjadinya penyempitan pembuluh darah. Penyempitan ini dapat meningkatkan tekanan darah dan denyut jantung saat istirahat sehingga seorang pelari membutuhkan waktu pemulihan yang lebih lama.
3. Penurunan Efisiensi Otot
Merokok juga dapat memicu terjadinya penurunan efisiensi otot. Hal ini disebabkan karena oksigen yang tidak dapat didistribusikan dengan optimal sehingga otot menjadi lebih cepat mengalami kelelahan. Tanpa bantuan oksigen, otot tidak mampu membuang asam laktat secara efisien yang menyebabkan rasa nyeri lebih cepat muncul.
4. Gangguan Fokus & Motivasi
Selain itu, merokok juga dapat menyebabkan menurunnya konsentrasi jangka panjang sekaligus memicu kecemasan. Bukan tanpa sebab, seorang pelari membutuhkan tingkat konsentrasi yang tinggi serta mental yang stabil untuk memberikan performa yang optimal.
5. Pemulihan Lambat Saat Cedera
Tidak hanya bahaya yang sudah disebutkan di atas, merokok juga dapat melemahkan sistem imun. Hal ini menjadi berbahaya karena dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi saluran nafas saat melakukan latihan yang keras. Selain itu, menurunnya imun juga dapat menghambat pemulihan otot.
Apa yang Akan Terjadi Pada Tubuh Setelah Berhenti Merokok?
Mengingat bahaya merokok untuk pelari yang cukup serius, kira-kira apa yang terjadi ketika seseorang memutuskan untuk berhenti merokok? Pada 24 jam pertama, kadar karbon monoksida dalam darah akan mulai menurun sehingga suplai oksigen ke otak dan otot dapat meningkat. Kemudian dalam hitungan minggu, fungsi paru-paru dan sirkulasi darah akan membaik. Alhasil, fungsi-fungsi pada tubuh mulai berangsur membaik dan stamina pun meningkat.
Berikut manfaat yang akan didapatkan seorang pelari ketika ia berhenti merokok:
1. Pemulihan Fungsi Paru-Paru
- Terjadi pembersihan mukosa saluran nafas dan peningkatan elastisitas setelah 12 minggu berhenti merokok.
- Pertukaran oksigen menjadi lebih efisien yang berkontribusi pada peningkatan nilai VO2 max.
2. Sirkulasi Darah dan Oksigen Meningkat
- Pembuluh darah akan melebar sehingga otot dapat menerima lebih banyak oksigen dan nutrisi saat latihan.
- Hal ini terjadi karena oksigen tidak lagi bersaing dengan karbon monoksida (CO) dalam mengikat hemoglobin.
3. Efisiensi Otot Meningkat
- Karena menerima asupan oksigen yang cukup serta sirkulasi yang baik, otot dapat bekerja lebih efisien.
- Otot dapat membuang asam laktat dengan lebih efisien sehingga stamina lebih tahan lama.
Butuh Tambahan Energi & Performa Lebih Stabil? Gunakan EJ Sport
Meninggalkan kebiasaan merokok menjadi sebuah langkah besar bagi seorang individu khususnya pelari. Selain berlatih dengan konsisten dan menjaga gaya hidup, kamu bisa memaksimalkan performa lari dengan bantuan EJ Sport Energy Gel.
Setiap sajian EJ Sport Energy Gel dilengkapi dengan kandungan L-Carnitine yang dapat mengubah lemak menjadi sumber energi. L-Carnitine juga memiliki peran dalam membantu proses pemulihan otot. Terlebih, EJ Sport Energy Gel juga dilengkapi dengan vitamin B kompleks yang dapat mengoptimalkan metabolisme dan penyerapan nutrisi dalam tubuh.
Dapatkan EJ Sport Energy Gel melalui official store via Shopee dan Tokopedia, maupun secara offline di Rodalink, AEON, Tip Top, Build A Bike, Alfamart, Alfamidi, dan toko olahraga di sekitar kamu. Ikuti @ejsport.official untuk inspirasi hidup sehat dan tips menarik lainnya seputar olahraga.
Baca Juga:
- 7 Alasan Kenapa Lari Pagi Bisa Bikin Hidupmu Lebih Baik. Ternyata Ini Manfaatnya!
- 30 Hari Lari Pagi: Panduan & Manfaat Lari Setiap Hari yang Terbukti Efektif
Frequently Asked Questions
Dalam jangka pendek, pelari yang merokok akan lebih cepat kehabisan napas, mengalami nyeri dada, dan kesulitan menjaga ritme lari. Reaksi tubuh terhadap latihan fisik juga menjadi lebih lambat.
Merokok menurunkan VO₂ max, yaitu kemampuan tubuh untuk menggunakan oksigen secara maksimal saat berolahraga. VO₂ max yang rendah berarti daya tahan tubuh saat berlari juga ikut menurun.
Merokok dalam jangka panjang meningkatkan risiko penyakit jantung, gangguan pernapasan kronis, dan bahkan kerusakan pembuluh darah. Semua ini dapat membatasi kemampuan tubuh dalam melakukan aktivitas fisik seperti lari.