Perbedaan Hyrox dan Crossfit – Belakangan ini, mungkin kamu sering lihat di media sosial orang dorong alat berat, atau tiba-tiba lompat ke box habis angkat barbel. Bisa jadi itu latihan Hyrox atau CrossFit, dua jenis olahraga yang lagi naik daun di kalangan pecinta fitness, termasuk di Indonesia.
Sekilas, keduanya memang tampak serupa, sama-sama intens, sama-sama fungsional, dan pastinya bikin banjir keringat. Tapi kalau kamu telusuri lebih dalam, Hyrox dan CrossFit punya perbedaan yang cukup signifikan dalam cara latihan, fokus utama, dan sensasi yang ditawarkan.
Apa Perbedaan Hyrox dan CrossFit?
Sekilas, Hyrox dan CrossFit memang terlihat mirip. Keduanya menggabungkan unsur kekuatan, kardio, dan latihan fungsional. Tapi kalau diperhatikan lebih dalam, ada perbedaan mendasar dalam struktur latihan, tujuan, hingga gaya kompetisinya.
Hyrox adalah kompetisi kebugaran global yang punya format tetap dan terstruktur. Setiap pesertanya harus menyelesaikan 8 km lari yang diselingi dengan 8 jenis latihan fungsional. Formatnya selalu berulang dengan pola: lari – latihan – lari – latihan, dan seterusnya. Karena strukturnya yang konsisten, Hyrox cocok banget buat kamu yang suka endurance dan ingin mengukur peningkatan performa secara objektif dari waktu ke waktu.
Sementara itu, CrossFit adalah metode latihan berbasis Workout of the Day (WOD) yang selalu berubah setiap harinya. Latihannya sangat bervariasi, mulai dari angkat beban berat, gerakan gymnastik, sampai latihan kardio yang intens. Variasi inilah yang membuat CrossFit menarik dan menantang, terutama buat kamu yang suka eksplorasi teknik dan tidak ingin latihan yang monoton.
Jadi, walaupun keduanya sama-sama menantang dan membentuk tubuh secara fungsional, pilihan antara Hyrox dan CrossFit sangat bergantung pada tujuan latihan dan preferensi kamu terhadap struktur atau variasi.
Apa Saja Aspek yang Membuat Hyrox dan CrossFit Berbeda?
Walaupun sama-sama populer di dunia functional fitness, Hyrox dan CrossFit memiliki pendekatan latihan yang sangat berbeda. Dari format hingga perlengkapan, masing-masing punya keunggulan dan tantangan tersendiri. Yuk, kita kupas satu per satu.
1. Format Latihan: Konsisten vs Dinamis
Hyrox selalu menggunakan format yang sama dalam latihan maupun kompetisinya. Setiap sesi terdiri dari 8 km lari yang diselingi 8 jenis latihan fungsional. Format tetap ini membuat peserta bisa mengukur progres secara objektif dari waktu ke waktu.
Sebaliknya, CrossFit menggunakan sistem Workout of the Day (WOD) yang selalu berubah-ubah. Hari ini bisa fokus ke angkat beban, besok ke kardio atau kombinasi dengan gerakan gymnastik. Variasi ini menjadikan latihan lebih dinamis dan menantang, tapi juga membuatnya sulit untuk distandardisasi antar individu.
2. Fokus Latihan: Endurance vs Variasi Kapasitas
Latihan Hyrox menitikberatkan pada daya tahan tubuh dan konsistensi performa. Karena kompetisinya berlangsung nonstop selama 60–90 menit, peserta harus mampu menjaga ritme napas, kekuatan otot, dan stamina dalam jangka waktu panjang.
Sementara itu, CrossFit lebih fokus pada pengembangan kapasitas fungsional secara menyeluruh. Latihannya melibatkan kekuatan maksimal, daya ledak, keseimbangan, koordinasi, serta kelincahan. Tujuan utamanya bukan sekadar bertahan lama, tapi menunjukkan performa terbaik dalam waktu singkat dan teknis.
3. Kompleksitas Teknik: Dasar vs Tingkat Lanjut
Hyrox cenderung menggunakan gerakan dengan tingkat kompleksitas rendah (low-skill), seperti sled push/pull, wall balls, farmer’s carry, dan rowing. Ini membuatnya lebih ramah untuk pemula karena fokus utama adalah efisiensi gerakan dan daya tahan, bukan teknik tinggi.
Di sisi lain, CrossFit menggabungkan berbagai teknik lanjutan, seperti Olympic lift (snatch, clean & jerk), muscle-up, hingga gerakan gymnastik seperti handstand walk. Latihan ini menuntut pemahaman teknik yang baik agar dilakukan secara aman dan efektif, sehingga memerlukan proses belajar yang lebih panjang.
4. Perlengkapan & Fasilitas: Simpel vs Spesifik
Untuk menjalani latihan Hyrox, kamu cukup memiliki akses ke alat sederhana seperti treadmill, rowing machine, wall balls, dan sled. Fasilitas gym umum pun sudah cukup memadai untuk memulai program ini.
Namun, CrossFit biasanya memerlukan peralatan yang lebih spesifik dan lingkungan latihan khusus, seperti barbell kompetisi, rig untuk gerakan gymnastik, serta ruang latihan dengan standar tertentu. Oleh karena itu, latihan CrossFit lebih optimal dilakukan di tempat khusus atau box CrossFit yang sudah dilengkapi.
Apapun Gaya Olahragamu, Sedia EJ Sport Energy Gel Saat Latihan
Setelah memahami perbedaan antara Hyrox dan CrossFit, kini saatnya kamu mempertimbangkan mana yang paling sesuai dengan kebutuhan dan preferensi latihanmu. Keduanya menawarkan tantangan fisik yang serius, tapi dengan pendekatan dan pengalaman yang berbeda.
Jika kamu menyukai latihan dengan struktur yang konsisten, suka endurance, dan ingin melacak progres secara objektif dari waktu ke waktu, maka Hyrox bisa menjadi pilihan yang tepat. Formatnya yang tetap memudahkan kamu mengatur strategi latihan dan mengukur performa secara akurat.
Namun, jika kamu lebih suka variasi latihan yang berubah setiap hari, ingin menguasai teknik-teknik fungsional yang kompleks, dan menikmati tantangan yang tak terduga, maka CrossFit bisa lebih cocok buatmu. CrossFit memberikan ruang eksplorasi yang luas untuk mengembangkan berbagai aspek kebugaran sekaligus.
Agar sesi latihanmu semakin maksimal, pastikan tubuh mendapat asupan energi yang cukup sebelum memulai. Kamu bisa mengandalkan EJ Sport Energy Gel sebagai sumber tenaga instan, terutama saat menghadapi latihan berat seperti lari jarak jauh, angkat beban, atau sesi intens lainnya.
EJ Sport Energy Gel praktis , mudah dikonsumsi, dan dirancang khusus untuk mendukung performa para pegiat olahraga. Kamu bisa mendapatkannya dengan mudah melalui online store di Tokopedia dan Shopee.
Jangan lupa juga untuk follow Instagram kami di @ejsport.official agar tidak ketinggalan berbagai tips bermanfaat dan promo menarik seputar dunia kebugaran.
Baca Juga:
- HYROX: Ajang Kompetisi yang Kombinasikan Lari dan Latihan Fungsional
- HYROX dan Budaya Fitness Baru di Indonesia. Lebih Dari Sekedar Kompetisi
Frequently Asked Questions
Keduanya bisa cocok untuk pemula, tergantung preferensi. HYROX cenderung lebih linear dan fokus pada daya tahan & repetisi, sedangkan CrossFit melibatkan teknik kompleks dan gerakan yang lebih bervariasi.
Ya, banyak elemen CrossFit seperti conditioning, kettlebell, dan endurance sangat bermanfaat sebagai dasar latihan HYROX. Namun, untuk performa maksimal, tetap perlu latihan spesifik HYROX.
Jika kamu suka lari dan endurance workout, HYROX mungkin lebih cocok. Tapi jika kamu ingin eksplorasi kekuatan dan teknik yang lebih beragam, CrossFit bisa jadi pilihan menarik.